Metode yang sudah saya gunakan ini bisa diterapkan oleh siapa saja di rumah. Metode ini sudah terbukti memberikan hasil yang cukup memuaskan. Anak-anak 3 tahun ke atas sudah bisa menerima metode ini karena sudah bisa membedakan bentuk tulisan.
Anak balita cepat sekali bosan dan fokus hanya beberapa menit saja, sehingga perlu dipilih saat yang tepat untuk bisa menerima pelajaran. Waktu yang digunakan untuk belajarpun bisa diambil disela-sela waktu bermain, ataupun sebelum tidur. Hanya perlu sekitar lima menit setiap kali belajar, dan dilakukan saat anak sedang relaks dan mood yang baik . Baik sekali bila dijadikan rutinitas pada jam yang sama setiap harinya. Minimal sehari sekali dilakukan agar tidak lupa.
Hanya 5 langkah mudah yang perlu dilakukan:
1. MEMPERKENALKAN HURUF VOKAL A I U E O.
Anda bisa menuliskannya besar-besar di selembar kertas dengan spidol warna warni. Atau bisa juga membeli kartu huruf di toko buku.
Tunjukkan huruf tersebut satu demi satu, sambil membunyikan suaranya.
Misalnya tunjukkan huruf A sambil bersuara aaaaaaa. Mintalah anak untuk mengulang bunyinya.
Lanjutkan untuk huruf vokal yang lain. Bila anak sudah kenal bentuk huruf dan bunyi, pelajaran bisa dilanjutkan dengan menunjukkan huruf dan meminta anak membunyikannya.
Atau dapat juga orang tua membunyikan vokal dan meminta anak untuk menunjuk huruf yang dimaksud. Lakukan untuk semua huruf vokal lain.
Anak akan lebih mudah ingat bila kita memulai dari huruf vokal yang terdapat pada nama anak, kita juga boleh memberikan petunjuk untuk huruf tertentu agar anak mudah mengingat. Misalnya O bulat, I kurus, U mangkuk, dll.
Pengenalan huruf dan bunyi vokal rata-rata didapat setelah 3 – 4 kali latihan.
2. PENGENALAN KONSONAN
Bila anak sudah mahir/ menghubungkan bunyi dengan huruf vokal, maka kita beralih pada konsonan.
Konsonan yang dipilih bisa dimulai dari konsonan yang bentuknya mudah diingat dan mudah dibunyikan, misalnya sssssss, llllllll, mmmmmm. Pilih satu konsonan dulu, misalnya s.
Bunyikan huruf s sambil bersuara mendesis (sssss) bukan essss. Untuk semua konsonan yang dibunyikan adalah bunyi fonemnya. Sambil mengenalkan satu konsonan jangan lupa pengulangan vokal tetap dilakukan agar anak tidak lupa.
Mulailah menggabungkan konsonan dan vokal.
Misal anak baru mengenal huruf AIOEU dan S. Maka kita coba menunjukkan huruf S dan A menjadi SA (tunjukkan hurufnya dan bunyikan SSSAAA) Jari kita menunjuk pada huruf S sambil dibunyikan geser jari ke huruf A dan sambungkan bunyinya. SSSSSAAAAA jangan SSSSS AAA. Ajak anak untuk melakukan hal yang sama.
Lakukan untuk SA, SI, SU, SE dan SO.
Sekarang lakukan untuk bunyi AS, IS, US, ES dan OS. Misal AASSS (sambil menunjuk dan menggeser jari pada huruf yang dibunyikan).
3. PENGGABUNGAN HURUF MENJADI KATA
Mulailah untuk menggabungkan bunyi yang sudah dipelajari menjadi kata. Misalnya SASA. SISI, SUSU, SISA, SUSI. Bila anak sudah mengerti polanya maka bisa ditambahkan dengan kata SOSIS, ASAS, ASA, USUS. Atau kata lain yang terdiri dari huruf-huruf tersebut.
Lakukan untuk huruf yang lainnya, misalnya huruf l. Perkenalkan anak pada LA, LI, LU, LE, LO. Dan gabungkan dengan SA, SI, SU, SE, SO. Misalnya menjadi kata LUSA, SILA, SULE, SALI, LESU, dll. Perlu diberikan pengertian bahwa huruf E bisa dibunyikan sebagai EEE dalam kata ember dan EEEE dalam kata emas.
Untuk bunyi NG, NY bisa dilakukan bila anak sudah mengenal huruf konsonan N , G dan Y.
4. PENGULANGAN SECARA RUTIN
Setiap kali berlatih, lakukan pengulangan materi yang sudah diajarkan. Tidak perlu semuanya, lakukan secara acak huruf atau kata yang diulang. Yang penting anak tidak lupa akan materi yang sudah diajarkan.
5. PEMBERIAN APRESIASI PADA SETIAP PENCAPAIAN ANAK.
Jangan lupa untuk selalu memberi apresiasi kepada anak setiap kali anak menunjukkan kemajuan dalam belajar. Anak akan lebih bersemangat dan terpacu belajar bila melihat orang tuanya senang. Tidak perlu memaksa anak bila anak terlihat bosan, tapi ubah cara belajar agar tidak membosankan.
Salah satunya dengan menunjukkan kartu huruf dengan gambar.
Bisa juga dengan menunjukkan buku bacaan, koran yang anda baca atau iklan di jalan dan ajaklah anak membaca kata yang anda sudah ajarkan padanya. Dengan demikian anak merasa bangga dan percaya diri bahwa dia sudah bisa membaca bacaan orang tuanya.
Ketelatenan dan latihan rutin merupakan kunci sukses dari metode ini. Dan jangan lupa kebersamaan dan kedekatan anak dengan orang tua merupakan hal yang tak ternilai harganya.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment